Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kiri) saat bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (25/04).
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kiri) saat bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (25/04).

Temui Mensesneg, Menpan RB Bahas Skenario Perpindahan ASN Hingga Pembangunan Infrastuktur Teknologi di IKN

Temui Mensesneg, Menpan RB Bahas Skenario Perpindahan ASN Hingga Pembangunan Infrastuktur Teknologi di IKN

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kiri) saat bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (25/04).
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kiri) saat bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Kamis (25/04).

(KALTIMCHOICE.COM) IKN – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Pertemuan tersebut sekaligus membahas berbagai progres dalam penyusunan skenario perpindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/kepala-oikn-transformasi-mobilitas-urban-jadi-faktor-kunci-mewujudkan-ikn-kota-hutan-berkelanjutan/

“Hari ini kami menghadap Pak Mensesneg mendiskusikan skenario terkait ASN yang ada di IKN. Kami juga mendiskusikan bagaimana percepatan infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan juga pasar jika ASN ada di sana,” ucap Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/04).

Anas juga membahas penerapan infrastruktur berbasis teknologi di IKN. “Begitu juga kita mendiskusikan bagaimana sistem atau infrastruktur teknologi terkait dalam rangka mendorong sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang ada di IKN,” lanjutnya.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/ketua-kpu-balikpapan-peluncuran-resmi-pilkada-serentak-2024-dijadwalkan-mei-mendatang/

Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan menjadi momentum tepat untuk mengakselerasi SPBE.

Selain itu, IKN nantinya akan didukung dengan infrastruktur berbasis teknologi yang modern serta efisiensi dengan perubahan gaya hidup baru yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/isu-keretakan-pkb-bontang-mencuat-abdul-haris-minta-kader-pkb-fokus-usung-basri-rase-maju-pilkada/

Terkait dengan seleksi ASN, Azwar menegaskan agar kedepannya seleksi ASN, terutama formasi IKN tidak lagi formalistik.

Seleksi ASN tidak hanya mengandalkan kelulusan dengan mengerjakan soal, namun harus melalui seleksi ketat untuk mendapat talenta-talenta yang terpilih.

ASN yang akan dipindahkan ke IKN wajib memenuhi syarat kompetensi umum dan kompetensi teknis sesuai dengan jabatan masing-masing ASN yang akan berpindah.

Sementara ASN yang direkrut harus memiliki kompetensi tambahan literasi digital (digital literacy), multitasking, menguasai substansi mengenai prinsip IKN, serta mampu menerapkan nilai-nilai budaya kerja ASN.

Sebagai informasi, Pemindahan IKN pada tahun 2024 dilakukan secara bertahap, yaitu dalam Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Fokus fase pertama, adalah menyiapkan miniatur pemerintahan.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/dprd-penajem-pembenahan-dan-penataan-pelabuhan-dapat-menambah-pad/

Fase kedua, penerapan shared office dan shared services system. Fase ketiga, implementasi smart government. Fase-fase ini akan menyesuaikan dengan ketersediaan gedung dan infrastruktur IKN.

“Nanti beberapa hal akan dibahas di rapat terbatas setelah sebagian tadi kita diskusikan dengan Pak Mensesneg,” tutup Anas.

(KC/SA)