Jelang Pilkada, Reza Fachlevi Ajak Masyarakat Hindari Kampanye yang Memecah Belah

Jelang Pilkada, Reza Fachlevi Ajak Masyarakat Hindari Kampanye yang Memecah Belah

Jelang Pilkada, Reza Fachlevi Ajak Masyarakat Hindari Kampanye yang Memecah Belah
Akhmed Reza Fachlevi, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim

(KALTIMCHOICE.COM) SAMARINDA – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim), sudah seharusnya hal ini dijadikan sarana edukasi politik bagi masyarakat. Kegiatan kampanye salah satunya, kampanye harus diselenggarakan secara bertanggung jawab tanpa melanggar atau merugikan pihak lain agar tidak memicu keresahan dan perpecahan di kalangan masyarakat.

Hal ini tegas disampaikan oleh Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.

Pria yang akrab disapa Reza inimenilai, rambu-rambu Pemilu sudah jelas tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Kampanye Pemilihan Umum.

Dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa, kampanye Pemilu diselenggarakan berdasarkan prinsip jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, kepentingan umum, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien.

“Hindari materi kampanye yang memecah belah, merugikan pihak-pihak lain dan menimbulkan keresahan sosial. Justru kampanye itu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, edukasi dengan semangat kebangsaan dan persatuan, kerukunan dan menghormati etika di masyarakat,” tutur Reza saat diwawancarai awak media, Jumat (26/4/2024).

Politisi Partai Gerindra ini juga mengajak masyarakat dan para peserta Pemilu untuk menghindari materi kampanye yang menyebabkan keresahan sosial dan mengancam kerukunan di masyarakat seperti fitnah, menyebarkan informasi menyesatkan atau bohong (hoax) untuk mengadu domba antar kelompok.

“Saya mengajak untuk menghindari kampanye dengan menggunakan materi-materi yang mengancam kerukunan dan ketertiban sosial masyarakat, seperti menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, atau peserta pemilu yang lain. Termasuk narasi yang menghasut dan mengadu domba dengan menyebarkan berita bohong. Mari kita jaga bersama agar Pilkada nanti berjalan dengan baik untuk kepentingan bersama,” .

Wakil Rakyat asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini juga menghimbau para pendukung calon dalam memilih kepala dan wakil kepala daerah tidak perlu saling menghujat. Sebab, hujatan dan makian tidak menciptakan pemilu yang damai.

“Semua harus saling menghormati dukungan dan pilihan setiap orang. Untuk itu, peserta Pilkada tidak boleh melupakan para pemilih yang punya hak mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang tawaran yang ingin disampaikan dari setiap calon, dan peserta Pilkada juga berkewajiban menjual program serta gagasan yang dimilikinya,” tutup Reza. (KC/KC2/ADV)