Dukung Pengembangan EBT, Sapto: Pemprov Harus Punya Roadmap yang Jelas

Dukung Pengembangan EBT, Sapto: Pemprov Harus Punya Roadmap yang Jelas

Dukung Pengembangan EBT, Sapto: Pemprov Harus Punya Roadmap yang Jelas
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono. (Istimewa)

(KALTIMCHOICE.COM) SAMARINDA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus memiliki roadmap yang jelas dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai visi zero emisi karbon tahun 2050.

“Kita harus mendukung program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke EBT yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Sapto saat diwawancarai awak media, Jumat (17/11/2023).
 
Menurutnya, EBT memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan di Kaltim, seperti energi surya, angin, air, dan biogas. Namun, ia mengkritik  pemerintah provinsi belum konsisten dalam membuat produk EBT yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
 
“EBT tidak hanya sebatas pengadaan panel surya yang ditaruh di tempat terpencil. EBT harus meliputi seluruh aspek, mulai dari hulu sampai hilir, dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. EBT harus menjadi solusi untuk mengatasi masalah ketahanan energi dan pangan, serta hilirisasi industri,” jelas Sapto, yang juga Politisi Partai Golongan Karya (Golkar).
 
Wakil rakyat asal Kota Samarinda ini mengungkapkan, biogas dapat dihasilkan dari limbah sawit yang melimpah di Kaltim. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, baik skala rumah tangga maupun industri. 
 
Tak hanya itu, biogas juga dapat mengurangi dampak negatif dari limbah sawit terhadap lingkungan.
 
“Kalau Kaltim bisa mengolah biogas dari hasil sawit, itu akan menjadi nilai tambah bagi petani dan pengusaha sawit” ucap Sapto.
 
Tentu ini juga peluang, kata Sapto, para petani sawit tidak hanya menjual tandan buah segar (TBS), tapi juga bisa menjual listrik dari biogas. Ini juga akan menghemat biaya operasional dan meningkatkan pendapatan mereka.
 
Ia berharap Pemprov Kaltim dapat segera menyusun rencana aksi pengembangan EBT yang terukur dan terintegrasi. Ia juga meminta agar pemerintah provinsi dapat bekerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah pusat, DPRD, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.
 
“Kaltim harus punya roadmap EBT yang jelas dan terstruktur. Pemerintah harus tahu sumber EBT apa saja yang ada di Kaltim, berapa kapasitasnya, bagaimana cara mengelolanya, dan siapa yang bertanggung jawab. Harus punya target dan indikator yang dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala,” tandas Sapto. (KC/KC2/ADV)