Semangat Kebangsaan Ditengah Berpuasa

Semangat Kebangsaan Ditengah Berpuasa

Semangat Kebangsaan Ditengah Berpuasa
Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bersama Kesbangpol Kaltim

(KALTIMCHOICE.COM) SAMARINDA – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono kembali melaksanakan kegiatan penyebaran sosialisasi wawasan kebangsaan di Samarinda, (17/3/2024).

Berbeda dari sebelumnya, kegiatan guna memperkuat cinta tanah air dan merawat kebhinekaan ini digelar di tengah pelaksanakan ibadah puasa. Lalu apakah pesan yang disampaikan akan sampai dan diterima atau justru sebaliknya.

Dihadiri seratus orang dari berbagai kalangan, sosialisasi wawasan kebangsaan terbukti mendapatkan antusiasme masyarakat yang hadir untuk mendengarkan penyampaian dari narasumber.

“Alhamdulillah berjalan lanacar sebagaimana yang diharapkan, bulan puasa bukan membuat kita menjadi lemah justru menjadi momentum dalam meningkatkan keimanan dan memupuk semangat kebangsaan. Bukankah detik-detik proklamasi kemerdekaan bertepatan pada bulan puasa yakni 17 Agustus 1945,”jelas Tio Sapaan Akrab Nidya Listiyono saat membuka kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Angkringan Punakawan yang dihadiri oleh Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Samarinda.

Sosialisasi tersebut dikatakan Tio, bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman kebangsaan akan tetapi juga untuk mempererat hubungan silaturahmi antara wakil rakyat dengan rakyatnya.

Sebagai narasumber dalam acara Soswasbang, Eko Susanto dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim mengapresiasi peran Indonesia yang telah berdiri selama hampir 79 tahun meskipun dengan keragaman suku yang besar. “Kita bersyukur Indonesia sampai berusia menjelang 79 tahun kita masih tetap merdeka. NKRI ini semua terjadi karena memang begitu luar biasanya para pendahulu kita ketika merancang sebuah ideologi bangsa yang namanya Pancasila,” ujar Eko.

Kasubbid Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol ini juga menyoroti prestasi dalam membangun kebersamaan dan harmoni antarsuku bangsa yang berbeda. Hal ini menjadikan Kaltim sebagai contoh bagi provinsi lain dalam membangun silaturahmi antarsuku. “Kaltim menjadi tempat Ibu Kota Nusantara karena pertimbangan pemerintah pusat. Kehadiran IKN di Kalimantan Timur dianggap sebagai anugerah yang akan menggerakkan kemajuan wilayah tersebut,” tambahnya.

Menurut Eko, wilayah tersebut, termasuk Samarinda, Balikpapan, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan sekitarnya akan mengalami kemajuan berkat kehadiran IKN. “Kita tidak boleh lagi menolak Ibukota Negara. Kalaupun tidak dapat mendukungnya, setidaknya kita tidak menolaknya,” tutupnya. (KC/KC1/ADV)