Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo Bersama tim Pupuk Kaltim menerima penghargaan TOP CSR Award 2024, di Jakarta Rabu (29/5)
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo Bersama tim Pupuk Kaltim menerima penghargaan TOP CSR Award 2024, di Jakarta Rabu (29/5)

Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di TOP CSR Award 2024

Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di TOP CSR Award 2024

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo Bersama tim Pupuk Kaltim menerima penghargaan TOP CSR Award 2024, di Jakarta Rabu (29/5)
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo Bersama tim Pupuk Kaltim menerima penghargaan TOP CSR Award 2024, di Jakarta Rabu (29/5)

(KALTIMCHOICE.COM) Nasional – Majalah TOP Business baru saja menggelar ajang TOP CSR Award 2024, di Jakarta Rabu (29/5). TOP CSR Awards merupakan penilaian dan pemberian penghargaan tertinggi, terbesar dan paling membanggakan di Indonesia bagi perusahaan dan instansi yang dinilai berhasil menjalankan program CSR dalam mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Adapun tema yang diusung dalam ajang tersebut, “CSR & ESG Innovation Programs for Sustainable Business Growth”.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/transformasi-nilai-budaya-dan-teknologi-menuju-kemajuan/

Pupuk Kaltim meraih tiga penghargaan sekaligus pada ajang itu. Tiga penghargaan itu diantaranya TOP CSR Award on 5 Star dengan level Ekselen sebagai predikat tertinggi, TOP Leader on CSR Commitment bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim, serta penghargaan Kategori Khusus untuk program PKT BISA melalui gagasan Pertanian Kompos Terpadu.

Penghargaan itu diberikan lantaran Pupuk Kaltim dinilai mampu menjalankan program TJSL perusahaan secara optimal, khususnya dalam mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat dan keberlanjutan dengan sejumlah kriteria penilaian.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/tiga-kunci-sukses-dalam-dunia-usaha/

Mulai dari keselarasan inisiatif TJSL terhadap strategi bisnis perusahaan, tingkat adopsi kebijakan TJSL terhadap ISO 26000 Social Responsibility, hingga sistem tata kelola dari tiap program yang direalisasikan.

“Standar ISO 26000 merupakan salah satu strategi implementasi TJSL Pupuk Kaltim yang dikembangkan sesuai prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), untuk penciptaan manfaat bersama dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Soesilo. ,” kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo melalui keterangan tertulis, dilansir melalui ANTARA Kaltim di Samarinda, Minggu (2/6).

Lanjutnya, implementasi TJSL Pupuk Kaltim ditujukan untuk mendorong kemitraan strategis sekaligus kemandirian ekonomi, dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development) yang dirancang secara terstruktur guna menjaga keberlanjutan usaha masyarakat dalam jangka panjang.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/jpd-wadah-pemuda-menggali-kreatifitas/

Langkah ini pun sejalan dengan amanat Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia, agar inovasi TJSL yang dilaksanakan mampu memberi manfaat bagi pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola bagi perusahaan.

“Hal inilah yang dijabarkan Pupuk Kaltim melalui serangkaian program manfaat yang terus dikembangkan dari tahun ke tahun,” tambah Soesilo.

Salah satu langkah tersebut terlihat dari program PKT BISA, sebuah program dengan konsep ekonomi sirkular. Program ini telah berkembang di Dusun Babadan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Hasilnya, produk kompos yang diolah menggunakan Biodex, salah satu produk hayati Pupuk Kaltim.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/bahas-hal-krusial-pada-rakernas-adpsi-dan-asdepsi/

“Program inovasi PKT BISA didesain untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, dengan menitikberatkan pada pelestarian lingkungan khususnya daya dukung lahan pertanian yang lebih terjaga secara berkesinambungan. Hal ini dikembangkan Pupuk Kaltim agar kemandirian dan optimalisasi sektor pertanian mampu tercapai dalam satu integrasi program,” terang Soesilo.

Soesilo sendiri meraih penghargaan terkait capaian TOP Leader on CSR Commitment. “Seluruh capaian ini semakin memotivasi kami untuk terus berbuat dalam memberi manfaat, utamanya meningkatkan capaian sasaran TJSL Perusahaan yang lebih terukur untuk memaksimalkan potensi dalam mendorong keberlanjutan,” tutur Soesilo.

(KC/SA)