Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim (Budi Widihartanto)
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim (Budi Widihartanto)

Kendalikan Inflasi di Kaltim, BI dan TPID Kolaborasi Terapkan 4K

Kendalikan Inflasi di Kaltim, BI dan TPID Kolaborasi Terapkan 4K

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim (Budi Widihartanto)
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim (Budi Widihartanto)

(KALTIMCHOICE.COM) Samarinda – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat gencar mengendalikan inflasi. Kolaborasi dilakukan dalam rangka menjalankan program 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi rantai pasok, dan komunikasi efektif).

Baca juga: https://kaltimchoice.com/jaga-kondusifitas-dan-tingkatkan-partisipasi-pemilih-kesbangpol-ppu-sosialisasi-pilkada/

Hal Ini disampaikan langsung oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto di Samarinda, Sabtu (4/5).

“BI Kaltim dan TPID akan terus berkolaborasi dengan banyak pihak dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi rantai pasok, dan komunikasi efektif,” kata Kepala BI.

Baca juga: https://kaltimchoice.com/kpu-kubar-tetapkan-dprd-terpilih-kursi-terbanyak-di-raih-pdi-p/

Penerapan program 4K yang dilakukan sejauh ini cukup efektif. Itulah sebabnya, inflasi di Kaltim pada bulan April masih wajar karena ada Ramadan dan Idul Fitri.

“Pada April 2024, indeks harga konsumen (IHK) gabungan empat kota IHK di Kaltim tercatat sebesar 0,70 persen (mtm) atau sebesar 3,21 persen (yoy),” katanya.

Meskipun mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, namun inflasi di Kaltim merupakan inflasi mtm terendah ketiga di Pulau Kalimantan. Sedangkan secara kumulatif, inflasi hingga April 2024 tercatat sebesar 1,56 persen (ytd).

Baca juga: https://kaltimchoice.com/otorita-ikn-tandatangani-perjanjian-hibah-kota-cerdas-di-forum-bisnis-internasional/

Kenaikan harga komoditas hortikultura dan daging ayam ras menjadi penyebab kenaikan  inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau, yakni menyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,35 persen (mtm) dan tingkat inflasi sebesar 1,18 persen (mtm).

Terbatasnya pasokan tomat dan bawang merah yang disebabkan banjir di sejumlah sentra produksi mendorong kenaikan harga pada periode April.

Di sisi lain, derasnya arus mudik dan arus balik dalam momen Idul Fitri, mendorong tingginya permintaan terhadap tiket pesawat yang memicu inflasi kelompok transportasi sebesar 1,43 persen (mtm) dengan andil 0,19 persen (mtm).

Baca juga: https://kaltimchoice.com/kpu-balikpapan-tetapkan-dprd-terpilih-pemkot-balikpapan-pembangunan-kota-balikpapan-butuh-sinergi/

Sebaliknya, terdapat koreksi harga komoditas seperti ikan layang dan sayur-sayuran (kacang panjang, bayam, kangkung) dan cabai rawit, seiring dengan kecukupan pasokan.

Secara aktif, upaya pengendalian inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri terus digalakkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, TPID provinsi hingga kabupaten/kota secara masif menggelar gerakan pangan murah maupun pasar murah, termasuk sidak pasar,” katanya.

(KC/SA)