Menanti Duet Andy Harun VS Rusmadi Wongso di Pilkada Samarinda 2024
Menanti Duet Andy Harun VS Rusmadi Wongso di Pilkada Samarinda 2024

Beda Nasib, Rusmadi Wongso Dapat Dukungan dari Parpol, AH Pilih Jalur Non Partai?

Beda Nasib, Rusmadi Wongso Dapat Dukungan dari Parpol, AH Pilih Jalur Non Partai?

Menanti Duet Andy Harun VS Rusmadi Wongso di Pilkada Samarinda 2024
Menanti Duet Andy Harun VS Rusmadi Wongso di Pilkada Samarinda 2024

(KALTIMCHOICE.COM) Samarindra – Isu majunya Rusmadi Wongso pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kota Samarinda semakin terang.

Wakil Wali Kota Samarinda ini telah resmi mendaftar di Partai Golkar pada Jumat, 17 Mei 2024. Sebelumnya ia telah mengembalikan formulir pendaftaran di DPC PDIP Samarinda.

“Saya sudah mengembalikan formulir ke dua partai ini (PDIP dan Golkar). Saya berharap agar keduanya bisa memberikan dukungan kepada saya,” ucap Cak Rus sapaanya.

Sinyal dukungan dari PDIP bahkan semakin menguat. Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Samarinda, Mas’ud bahkan menegaskan bahwa sebagai sesama kader, PDIP dipastikan solid mendukung, mulai dari struktur yang paling bawah sampai paling atas.

Rusmadi Wongso, Politisi PDIP ini bahkan secara terbuka telah menegaskan siap dalam semua aspek, termasuk berhadapan dengan Andy Harun dalam kontestasi Pilkada mendatang.

Kans antara Rusmadi dan Andy Harun berhadapan di Pilkada Samarinda mendatang semakin menguat.  Keduanya sudah dipastikan tidak sejalan.

Nasib AH di Gerindra

Berbeda dengan Rusmadi Wongso, posisi AH di kontestasi pilkada Samarinda justru menemui jalan terjal.

AH sendiri saat ini sebagai ketua DPD Gerindra Kaltim. Posisinya yang strategis tidak membuat langkah politiknya berjalan mulus. Saling jegal di internal DPD Gerindra bahkan tak kunjung ada ujungnya.

Sebagian dari kader Gerindra menginginkan agar AH maju melalui Gerindra. Ia sendiri punya keinginan maju melalui jalur partai.

“Bismillah saya mohon doa, saya memutuskan maju di Pilkada Samarinda. Semua alternatif kita pakai, kalau ditanya , tentu saya utamakan jalur partai Gerindra dengan bekerjasama dengan parpol lain,” ucap AH di Samarinda.

Pernyataan AH sesaat setelah dukungan dari DPC Gerindra se-kaltim mencuat diruang publik. Melalui Sekretaris Tim Penjaringan Partai Gerindra Kaltim, Helmi Abdullah bersama Ketua Tim Penjaringan Ekti Imanuel didampingi Ketua DPC Partai Gerindra se-Kaltim menegaskan dalam pernyataan sikap usai Rakorda di Hotel Bumi Senyiur, Kota Samarinda, Minggu (12/5).

“Calon Wali Kota Samarinda, kami mengusulkan Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Andi Harun, jadi beliau maju sebagai calon tunggal untuk Pilkada Samarinda”, kata Helmy saat membacakan pernyataan sikap.

Dukungan tersebut belum membuat posisinya aman. Kelompok lain di internal Gerindra Kaltim justru memilih Agus Suwandy. Sebut saja, Sulaiman Hatase Wakil Ketua DPD Gerindra Kaltim.

Ia bahkan yang mengambil formulir Agus Suwandy beberapa bulan yang lalu. Saat diwawancarai oleh wartawan ia menegaskan pengambilan formulir di salah satu parpol merupakan perintah DPP Gerindra.

“Kami mengambil formulir untuk Agus Suwandy murni dari perintah DPP Partai Gerindra. Tentunya kita tidak berani bertindak sebelum ada perintah dari atas,” tegasnya.

Ketua Partai yang memilih Jalur Independent

Walaupun ujungnya tidak sejalan dengan internal Gerindra, namun niat AH untuk bertarung pada pilkada Samarinda tidak surut. Keinginan untuk melanjutkan periode selanjutnya telah ia sampaikan dalam berbagai kesempatan.

Diam-diam tim AH mulai bergerak. AH-Syaparudin inilah pasangan yang didaftarkan oleh timnya ke KPU beberapa waktu lalu. Pasangan ini bahkan telah mendaftar melalui jalur nonpartai alias independent. Dukungan kepada pasangan ini bahkan telah memenuhi syarat.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat. Firman mengatakan, paslon tersebut telah mendaftar ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon).

“Sudah diserahkan ke kami dan kami menerima. Jumlahnya 61 ribu, justru nambah,” ungkap Firman saat ditemui usai pelantikan puluhan panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Hotel Harris Samarinda.

Dipaparkan  Firman, hal tersebut sesuai dengan aturan yang ada dan justru melebihi batas minimal yang ditetapkan oleh KPU Samarinda untuk jalur perseorangan, yakni minimal 45.322 dukungan suara.

“Jadi kalau lebih banyak yang disetor lebih bagus, jika dikurang dengan 45 ribu suara minimum kan sisanya masih banyak, 16 ribuan. Kalau aman lanjut ke verifikasi administrasi,” sebutnya.

(KC/SA)